Kamis, 27 November 2008

puisi ini untukmu ( sebuah cerpen)

Ini adalah sebuah kisah kehidupan manusia yang menjadi tragedy karena cinta.
Andre adalah cowok culun,pintar,dan juga sedikit penakut. Dia selalu menjadi bahan ejekan teman teman sekolahnya. Dina cewek sexy,cantik,manis feminim,pokoknya cewek paling perfect disekolah yang mampu memutar mata cowok cowok yang memandangnya.
Andre memilki nasib yang kurang beruntung,karena dia menaruh hati kepada dina dan tidak akan pernah berani mendekati dina seperti yang lainnya. Andre hanya memperhatikan dina dari kejahuan. Entah sampai kapan akan berakhir dia sendiripun tidak mengetahuinya.
Siang itu,andre berniat pergi ke perpustakaan. Tapi sial bagi andre, dina yang selama ini dia perhatikan dari jauh tampak sedang berjalan menuju kearah yang berlawanan. Kontan saja andre yang telah lama menaruh hati menjadi salah tingkah sampai berkeringat dingin. Lututnya terasa lemas seakan tak mampu lagi menahan berat badannya sendiri, jantungnya terasa olehnya telah berhenti sesaat.sampai saat andre berpapasan dengan dina tambah gemetarlah andre.

“ eh elo andre kan?”dengan nada datar dina bertanya.
“ he eh”jawab andre.
“ denger denger elo naksir gue ya?
“ he eh”jawab andre
“kalo gitu sebaiknya elo jauh jauh deh dari gue,soalnya lo bukan tipe gue kali,jadi nikmatin aja nasib elo yang cuma jadi penggemar gue..hahahahaha”dina berlalu meninggalkan andre.

Andre bengong entah karena ucapan dina atau karena terlalu mengagumi kecantikan dina,seolah olah dia terlupakan oleh niat awalnya untuk pergi keperpustakaan.tanpa dia sadari di bergumam.”ternyata elo emang lebih cantik apabila dilihat dari deket.


##########

Malam semakin larut, rembulan pun mulai untuk bersembunyi kembali dibalik bukit dan awan yang lain.sang bintang mulai menampakan keindahannya. Dan menemani andre yang masih bengong di meja belajarnya. Menggoreskan tinta ke lembaran lembaran kertas putih yang telah siap untuk diisi dengan guratan guratan pena andre.
Emm gimana kalau aku buatkan puisi untuk dina, tetapi aku kan tidak tahu cara berpuisi, tapi demi cintaku kepada dina aku akan buatkan puisi terindah untuknya, siapa tahu ketika denger puisi milikku ini dia akan mencintaiku.hehehehe.
Andre mulai menerawang, berfikir kata kata apa yang paling cocok untuk dicurahkan ke dalam puisinya.
Tampaknya andre berfikir dengan keras tadi malam,tampak dari matanya yang lebam seperti kena pukul orang sekampung.
“ mata elo kenapa ndre,ampe biru gitu.?”risky temen sebangkunya bertanya.
“gak kenapa napa, gue cuma buat satu buah puisi cinta untuk ku persembahkan kepada dinaku tersayang,hehehehe”andre menjawab dengan penuh keyakinan.
Hati andre mulai berdegup kencang kembali sewaktu dia melihat dina duduk tepat didepan bangku andre,untuk menemui temannya. Andre berdiri dan berjalan menuju tempat dina duduk.seperti film India,andre menjongkok dihadapan dina sambil membacakan puisinya yang semalam dia buat dengan penghayatan yang sangat dalam dan penuh ketulusan.
“andre…andre…hoiii andre…”terdengar suara risky memaggil.
Andre terkejut setengah mati karena suara risky yang cempreng memudarkan lamunan yang bagi andre sangat berarti itu.
“napa….ganggu orang aja”andre menggerutu..
“elo ditanyain diem aja,ngelamunin apaan sih,heee ngelamunin dina tadi ya…hayo ngaku…?”
“kurang ajar elo ky ganggu orang lagi seneng aja,nanya apaan elo..”
“gini, ulangan nanti elo duduk dimana? Kalo bisa elo duduk sama aku aja ya,kan elo duduknya sering pindah kalo ulangan.biar aku bisa nyontek…hehehehe”
“ganggu orang Cuma mau Tanya ini doing,ya ampun ky…iya aku duduk ama kamu…”jawab andre dengan nada sedidikit kurang rela.

########

Siang berganti malam,sang rembulan pun mulai menghiasi indahnya lagit malam ini,malam ini adalah malam purnama. Malam ini adalah malam paling bahagia bagi andre. Karena malam ini dia ada janji dengan dina yang cantik itu.
Ditemani sinar sang rembulan,dina datang menghampiri andre dengan mengenakan gaun berwarna merah jambu menambah cantik wajahnya yang ayu itu.
“udah lam ndre?”Tanya dina
“lumayan,tapi walaupun aku harus menunggu lama demi kamu aku rela din.”jawab andre.
Malam semakin larut dengan sinar sang rembulan yang hampir menghilang. Masih tampak dua sejoli yang sedang memadu kasih di tepi taman yang tampak sunyi malam itu.baru saja andre akan melancarkan serangan rayuan kepada dina…tiba….tiba….tiba…andre rasakan ada yang memukulnya dari arah belakang dengan keras.dina…dina…dina….
“andreeee…….bangun….!!!!!!,dina dina pale lo peyang,ini emak bangun udah siang,”sambil mengguyur satu gelas air ke wajah andre emak membangunkan andre.dina dina dina lo dimana din…banjir din banjir…
“andreeeee……bangun atau emak guyur ama satu ember neeehhh.”
Andre tampak gelagapan saat dia tersadar kalau ternyata dia dengan terpaksa harus meninggalkan mimpi indahnya bersama dina.
“yaaa emak lagi asik asik mimpi dibangunin,inikan hari minggu emang nagapain bangun pagi pagi pake diguyur segala lagi.”andre menggerutu.
“apa iya,,…ooohhh kalau gitu emak minta maaf dehh…ya udah lanjutin aja tu mimpi indahnya,emak mau masak lagi.”
“sinetron kale mak bersambung.”ya nasib nasib didalam mimpipun aku diganggu…dina dina….kau selalu hadir dalam mimpiku…muach muach…andre menciumi bantalnya.
Satu bulan sudah berlalu sejak andre menulis puisi untuk dina. Andre berfikir mungkin sudah saatnya andre memberikan puisi cinta itu kepada dina.
Siang itu sepulang sekolah angin berhembus kencang,di sebuah halte bus tampak dina sedang sendirian menanti bus untuk pulang kerumahnya. Andre berfikir inilah kesempatan yang diberikan tuhan untuknya,untuk memberikan puisi cintanya itu. Andre berjalan menuju ketempat dina berada.
“emmmm din…aaaa…dddaaa yang mau aku kasih ke kamu.”dengan gugup andre berbicara.
“emang mau kasih apaan?”Dina menjawab
“puisi”jawab andre sambil mengeluarkan sebuah amplop warna pink dari saku celananya.
Tetapi,tanpa andre duga sama sekali,dina menepis amplop itu sampai jatuh kepinggir jalan hampir masuk kedalam got. Dengan wajah kecewa andre mengambil amplop itu,tapi entah dari mana datangnya tampak oleh andre banyak kertas kertas berterbangan menuju ketengah jalan,kalu saja dina tidak berteriak “makalah gue”mungkin andre tidak tau kalau itu milik dina. Ingin hati ingin menolong dina,tapi mungkin karena andre masih sakit hati karena puisinya dicampakan begitu saja maka diurungkan niat andre untuk menolong. Tampak dina menyebrang untuk mengambil kertas kertas miliknya,tanpa dina sadari telah meluncur bus antar kota dari sebelah kanan dina….
“aaaaggggghhhhhhh……tidakkkkkk…..dina menjerit,seketika itu juga berdatangan orang orang yang mengetahui kejadian itu….

########

Perlahan aku membuka mata, mulaitercium olehku aroma obat obatan yang menusuk hidungku.aku rasakan tubuh ini sakit,berat,tak mampu bergerak sama sekali,seolah olah tertindih beban berpuluh puluh kilo beratnya kecuali membuka mata. Aku pandangi sekelilingku, aku melihat wajah wajah sedih dan putus asa disamping tempat aku terbaring.terutama ibuku dia yang tampak paling sedih.
“kau sudah siuman ndre…?”ibuku berkata dengan suara yang sedikit serak dan mata yang sembab,tampak sekali kalu dia menghabiskan waktu yang lama untuk menangis.
“di..dimana aku..?
“kamu dirumah sakit ndre,sudah tiga hari kamu tidak sadarkan diri dan terbaring ditempat ini.”risky yang menjawab.
“ti tiga hari”
“iya”
Lamat lamat aku mengingat kejadian waktu itu,aku ingat dina sedang menyebrang mengambil kertas makalah miliknya,dengan tiba tiba muncul bus antar kota dari sebelah kananya. Demi menyelamatkan dina aku mendorong tubuh dina dengan keras.selebihnya aku tidak ingat apa apa yang aku ingat hanya ada bayangan bayangan putih seperti bintang menghiasi mataku dan sampai terbangun saat ini.
“dim dimana dina?aku bertanya
“nagapain kamu Tanya dina,dia yang telah menybabkan kamu seperti ini,gara gara dia kamu sekarang terbaring selama ini dirumah sakit ndre”risky menjawab sedikit geram.
“sudahlah ky,namanya juga musibah kita tidak akan pernah menduganya kalau bakalan begini jadinya.”aku menenangkan hati andre.
Lagi asik mengobrol,terdengar suara ketukan pintu dan ucapan salam seorang wanita,yang dari suaranya saja andre sudah bisa menebak siapa yang ada di balik pintu itu.
“mau apalagi perempuan itu kemari,belum puas apa dia mencelakai kamu?”umpat risky.
“sudah lah bukan waktunya kita untuk menyalahkan orang,tolong bukain ya ky pintunya.”pintaku.
Dengan malas risky membuka pintu dan mempersilahkan dina masuk,setelah itu risky mohon diri. Dia masih dendam kepada dina karena menurutnya dinalah penyebab semua kejadian ini.
Dina masuk dengan membisu tanpa satu katapun yang keluar dari mulutnya,dengan tatapan mata bersalah dan menyesal. Dina tak mampu untuk berkata satu hurufpun, bibirnya kelu, kaku seolah olah ada yang membungkam bibirnya untuk berkata.
Terlihat olehku dina menitikan airmata, aku tidak memahami arti airmata itu, penyesalan atau kesedihan atau malah keduanya, yang aku tau dina menangis sambil memegang amplop warna merah jambu yang dia tepis waktu itu dan dicampakannya begitu saja. Yang aku tau dina masih tak mampu berkata kata lagi.

#######

3 tahun kemudian…..


Puisi ini untukmu

Karya andrea surbakti

Dengan kedamaian dan cinta
Aku tuliskan puisi ini untukmu
Walaupun aku tidak akan tau
Tentang perasaanmu padaku
Dengan kedamaian dan cinta
Aku persembahkan puisi ini untukmu
Sebagai sarana rasa cintaku kepadamu
Dalam diam aku membisu
Dalam hening aku sendiri
Tak mampu lagi aku menahan diri
Cintailah aku ini…
Kesunyian yang tak berarti dan bernama
Kesedihan yang tak aku resapi
Cinta yang telah lama bersembunyi ini
Sangat ingin menampakan diri
Puisi ini untukmu
Mungkin hanya dengan ini kau akan tau
Betapa aku sangat mencintaimu
Melebihi apa yang engkau tau
Puisi ini untukmu
Meskipun kau tak akan mau
Puisi ini tetap untukmu.


Dengan penghayatan yang penuh dan menitikan air mata,dina membacakan puisi persembahanya di ajang kontes baca puisi para juara. Terdengar suara riuh tepuk tangan para audiens memenuhi ballroom Hotel Indonesia.
Seusai acara dina dicegat oleh para wartawan yang memang dari tadi menunggu kehadiran dina.
“mbak dina kalau boleh tau bagaiman rasanya tampil di depan presiden malam ini?” Tanya seorang wartawan kepadanya
Dina tetap berlalu tanpa menghiraukan wartawan itu.
“puisi anda tadi anda persembahkan untuk siapa”
Dina menoleh ke arah wartawan yang bertanya,ternyata risky yang bertanya.
“puisi tadi aku persembahkan untuk orang yang telah lama mencintaiku,namun aku tidak tahu,aku persembahkan untuk orang yang telah menciptakan puisi ini untuk aku,untuk orang yang telah menyelamatkan hidupku tanpa menghiraukan kehidupanya sendiri, aku persembahkan untuk andrea surbakti,yang telah lama mengingat diriku, aku persembahkan untuk orang yang masih mengingat andre sampai saat ini dan aku persembahkan untuk orang yang selalu mencintai andre.”
Dina memandang ke arah risky,tidak ada kata kata yang keluar dari mulut rizky,dan langsung meninggalkan dina yang dikerumuni oleh wartawan. Sambil menitikan air mata.
“mbak kalau boleh tau,dimana andre sekarang?”
“andre sudah meninggal,5 hari setelah dia menyelamatkan hidupku dari maut,lima hari setelah kesadarnku akan cintanya kepadaku.”
Dina meninggalkan kerumunan wartawan menuju mobil,dan menangis sejadi jadinya tak menghiraukan lagi para wartawan yang menggedor gedor jendela mobilnya.
“aku janji ndre,mulai saat ini aku tidak akan mencampakan puisi milikmu lagi.”
Dina teringat janjinya kepada andre satu jam sebelum kematiannya,sebelum dia pergi meninggalkan diriku untuk selamanya.

Selesai

sebuah karya pertama untuk semua...
mohon kritik dan sarannya...
karena akan membuat karya ini semakin bangkit dan indah....
kirim kritik dan saran ke aries_gonezaga@yahoo.com
atau via friendster..ke ryuzakiyagami@rocketmail.com
atas kritik dan saranya saya ucapkan terimakasih

aries gonezaga

Tidak ada komentar: